 |
| Sosialisasi Bawaslu Bengkalis |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) baik daerah maupun provinsi dan pusat merupakan salah satu yang bertanggung jawab terhadap jalannya pelaksanaan pesta demokrasi atau pemilihan umum (Pemilu).
Salah satu upaya agar Bawaslu khususnya Kabupaten Bengkalis melaksanakan sosialisasi pengawasan pemilihan umum bagi organisasi masyarakat, penyandang disabilitas dan tokoh masyarakat yang dilaksanakan di salah satu hotel di Bengkalis, Kamis (13/10/22).
Menurut Ketua Bawaslu Kabupaten Bengkalis Mukhlasin menyampaikan dalam sambutannya, bahwa tujuan kegiatan ini secara umum melibatkan masyarakat dalam partisipasi pengawasan pemilihan serentak tahun 2024.
"Pemilu melibatkan masyarakat secara menyeluruh dalam proses pengawasan dalam semua tahapan pemilihan umum serentak tahun 2004 sehingga apabila ini terbentuk maka tujuan dari demokrasi akan dapat tercapai, "ujar Mukhlasin.
Peserta yang ikut dalam sosialisasi ini salah satunya juga dikhususkan bagi penyandang disabilitas dan terkait dengan pemilu fasilitas bagi mereka agar bisa menyalurkan hak pilihnya akan di lengkapi sehingga mereka bisa salurkan hak pilihnya.
"Kalau bagi penyandang disabilitas dalam proses Pemilu kami juga sering fokus terhadap pengawasannya terutama pada saat Tempat Pemungutan Suara (TPS) kami juga memperhatikan fasilitas yang dapat mendukung penyandang disabilitas mendapat hak pilih secara baik secara benar yang disediakan oleh petugas KPPS, "ungkap dia.
Sosialisasi menghadirkan nara sumber ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bengkalis Elmiawati Safarina dan Komisioner Bawaslu Bidang Pengawasan dan hubungan masyarakat Usman.
Keluhan penyandang Disabilitas
Pemilu merupakan pesta rakyat untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk sebagai pemimpin baik Presiden dan wakil Presiden, Gubernur dan wakil Gubernur,. Bupati dan Wakil Bupati serta memilih wakil rakyat yang akan duduk di DPR RI, DPRD.
Salah seorang penyandang disabilitas Tedi Efendi (44 tahun) warga desa wonosari yqng sehari-hari bekerja sebagai penjahit rumahan menyebutkan selama di Bengkalis ini tidak pernah ikut memilih karena saat Ia mendatangi TPS, melihat fasilitas untuk ia yang mengalami tinggi badan yang tidak mencapai 1 meter terpaksa balik arah, karena meja untuk nyoblos tidak ada.
"Ya kami dari penyandang disabilitas ini kecewa karena begitu sampai ke TPS terpaksa pulang lagi karena fasilitas untuk kita tidak ada, "kata Tedi.
Tedi menambahkan bahwa ini merupakan pesta masyarakat namun sejak Ia di Bengkalis ini akses untuk nyoblos tidak ada fasilitasnya.
"Meja tinggi bang jadi tak bisa lah kami merasakan pesta demokrasi ini, apalagi pemilu kan sifatnya rahasia,"katamya.
Tedi berharap kedepannya akses buat mereka disediakan dan bukan untuk di nomor satukan tapi sedidaknya menanggab mereka ini ada.**