Foto Istimewa |
RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Akibat kawasan pemukiman dikelilingi parit besar setiap turun curah hujan tinggi hampir seluruh rumah warga terendam air hingga lutut kaki. Parahnya banjir dapat merendam rumah hingga beberapa hari.
Demikian disampaikan Iswandi mewakili warga perumahan saat menerima kunjungan Wabup Bagus Santoso di rumah kediamannya Rt 02 Rw 06 Kelurahan Balai Makam, baru-baru ini.
Sambil melihat langsung parit yang berada di belakang dan samping rumahnya, Iswandi mengakui sudah sering mengajukan permohonan bantuan normalisasi kepada pemerintah maupun perusahaan tetapi belum mendapatkan respon.
"Kami bersama warga tetap ikhtiar tapi memang belum berhasil. Alhamdulillah dengan kedatangan Pak Bagus menjadi harapan warga semuanya, "kata Iswandi asal dari Pangkalan Batang pulau Bengkalis.
Banjir tidak hanya merendam perumahan tetapi juga membuat usaha warga rusak dan merugi. Seperti yang dialami Iswandi usaha budidaya Jamur Tiram yang sudah dijadikan sumber pendapatan terpaksa dibuang, mengganti maka habis untuk modal kembali dari awal.
Upaya warga menghindari rumah terendam banjir satu- satunya jalan membuat sekat tembok depan pintu itupun air tetap masuk. Sedangkan warga yang mampu menaikkan pondasi sampai 60- 80 centimeter.
Pengamatan di lapangan pemukiman Iswandi dan warga lainnya memang lokasinya rendah, dan diapit dua parit besar. Sehingga menjadi saluran limpahan tumpuan air dari atas arah Hotel Surya dan sekitarnya.
Disisi belakang pemukiman menjadi tempat bertemunya dua parit besar ke arah sungai. Sehingga waktu curah hujan tinggi dipastikan kedua saluran parit besar tak mampu menampung praktis banjir merendam perumahan.
Menanggapi pengaduan warga Bagus Santoso menegaskan segera mengambil langkah melalui dinas teknis PUPR agar segera menindak lanjuti cek lapangan. Apalagi problem yang dihadapi warga sudah berlangsung hitungan berbilang tahun sejak perumahan dibangun.
Terkonfirmasi terpisah Erdila Sekretaris Dinas PUPR Bengkalis mengatakan sudah melakukan survey lapangan dan menemui sejumlah warga yang tinggal di perumahan tersebut.
"Kita sudah cros cek lapangan dan buat perencanaan solusinya jangka pendek normalisasi. Tapi kedepannya lebih bagus optimalisasi turab parit, "kata Erdila.**