Tim Stafsus Kemenko Infrastruktur Tinjau Titik Rencana Jembatan Selat Bengkalis -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Tim Stafsus Kemenko Infrastruktur Tinjau Titik Rencana Jembatan Selat Bengkalis

, November 25, 2024
Kedatangan Tim Stafsus Menko IPK disambut Kadis PUPR Bengkalis

RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Impian masyarakat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau untuk pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Bengkalis dengan Daratan Sumatera segera terwujud. Pemerintahan dibawah kepemimpinan Kasmarni dan Bagus Santoso melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bengkalis terus berkomitmen menggesa pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Bengkalis dengan Daratan Sumatera. 


Upaya yang sudah sangat panjang mendapat dukungan kongkrit dengan hadirnya Tim Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) dibawah Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan melakukan peninjauan langsung di dua titik koordinat lokasi pembangunan jembatan terpanjang di Indonesia, pada Kamis 21 November 2024. 


Kedatangan Tim Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) langsung didampingi Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Bengkalis Akhmad Sudirman Tavipiyono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)  Bengkalis Ardiansyah didampingi Sekretaris Erdila Fitriyadi bersama Kepala Bidang (Kabid) dilingkup dinas PUPR Bengkalis.

Ketika lakukan peninjauan di tengah laut Selat Bengkalis

"Alhamdulillah, pada Kamis (21/11) PUPR Bengkalis bersama 4 orang Tim Staf Khusus langsung dari Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di Bengkalis selama dua hari. Kami meninjau lokasi pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Bengkalis dengan Daratan Sumatera yang dilakukan lewat laut menggunakan speed boat Pemdalis 08, Tim melihat langsung titik boring yang dilakukan oleh tenaga ahli Besic Desain jembatan yang saat ini sedang dikerjakan, "ungkap Ardiansyah diujung telpon, Minggu (24/11/24).


Ardiansyah mengatakan, bahwa peninjauan pertama kami lakukan dititik tengah laut Desa Pangkalan Batang Barat Kecamatan Bengkalis, berdasarkan keterangan Tim Ahli ditemukan kedalaman pasir kerasnya di kedalaman 100 Meter dari muka air. “Kemudian dilanjutkan peninjauan titik koordinat di pesisir pantai Desa Bukit Batu Kecamatan Bukit Batu," terang Ardiansyah.  


Dijelaskan Ardiansyah saat itu, dalam kunjungan tim Staf Khusus Menko IPK cukup banyak kami diskusikan, terutama mengenai usulan pembangunan jembatan penghubung pulau Bengkalis dengan Daratan Sumatera semasa pemerintahan Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja di desa Muntai, kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Disamping itu, penguatan koordinasi untuk segera pembangunan jembatan pulau Bengkalis dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). 


"Memang dalam perjalanan ada sedikit kendala dikarenakan adanya masa transisi Pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dengan adanya Tim Staf Khusus Menteri IPK  Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut tentunya merupakan komitmen Pemprov Riau dan Pemkab Bengkalis dalam hal Bupati Bengkalis Kasmarni agar jembatan penghubung Pulau Bengkalis dengan Daratan Sumatera ini segera dibangun pada tahun 2025, "ujar Ardiansyah optimis. 


Dalam kunjungan Tim Staf Khusus Menko IPK  Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut. Ardiansyah mengatakan, pemerintah daerah melalui PUPR Bengkalis meminta dukungan untuk percepatan pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Bengkalis melalui dana APBN, pada momentum penting ada beberapa usulan yang kami sampaikan yang pertama, Usulan percepatan masuknya pembangunan jembatan ke dalam PSN, yang kedua Usulan peningkatan pembangunan jalan-jalan penghubung antar desa atau Strategis di Kabupaten Bengkalis, yang ketiga Usulan penanganan abrasi di Kabupaten Bengkalis dan terakhir  Usulan dari beberapa OPD lain yang sifatnya strategis. 


“Usulan PUPR Bengkalis ini, direspon baik oleh Tim Stafsus Menko IPK tersebut. karena mengingatkan pulau Bengkalis merupakan berada di pulau terluar dan berdekatan dengan negara tetangga yakni Malaysia, termasuk mendukung percepatan terwujudnya pembangunan jembatan penghubung pulau Bengkalis dengan Daratan Sumatera ini, apalagi langkah dan proses sudah berjalan dan memiliki progres yang signifikan. Pada prinsipnya kami mendukung, “ungkap salah satu Tim Staf Khusus (Menko IPK).


Ardiansyah juga menyambut baik penjelasan langsung dari Staf Khusus Menteri IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).  Bahwa setelah melakukan peninjauan progres yang sedang berjalan pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Bengkalis dengan Daratan Sumatera ini. Tim Khusus Menteri IPK akan segera dibahas dan dilaporkan kepada Menteri IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 


Pembahasan ditingkat Kementerian dan ini akan segera kita bicarakan untuk percepatannya, tidak ada yang tidak mungkin kalau kita kompak saling koordinasi dan kolaborasi apalagi pembangunan jembatan ini memiliki nilai strategis untuk kepentingan nasional. 


"Mohon doa dan dukungan dari masyarakat Kabupaten Bengkalis, agar pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Bengkalis dengan Daratan Sumatera ini pada tahun 2025 sudah dimulai. Apalagi pihak Investor CSCEC dan SRBGC bersedia mengerjakan seratus persen (100%) pembangunan jembatan ini,” ungkap Ardiansyah.  


Untuk diketahui sebelumnya Pemerintahan Bengkalis dibawah Kepemimpinan Bupati Bengkalis Kasmarni - Bagus Santoso mencoba merealisasikan rencana pembangunan ini. Bahkan saat kunjungan Presiden Joko Widodo di Desa Muntai Kecamatan Bantan. Bupati Kasmarni menyerahkan secara langsung proposal rencana pembangunan jembatan tersebut.


"Pembangunan jembatan penghubung Pulau Bengkalis dengan Daratan Sumatera ini langsung disampaikan saat itu Bupati Kasmarni dalam kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di desa Muntai, Kecamatan Bantan pada 28 September 2021 yang lalu. Bukan hanya disampaikan secara lisan, tetapi proposal rencana pembangunan jembatan itu langsung diterima Presiden Joko Widodo, tentunya ini sesuai dengan yang diharapkan masyarakat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau," terang Ardiansyah. 


Kemudian dari usulan tersebutlah Pemerintah Bengkalis langsung mengambil langkah dan menyusun persyaratan teknisnya sehingga pada hari ini tahap demi tahap menunjukkan adanya progress dalam rencana pembangunan jembatan penghubung jembatan dengan daratan sumatera sepanjang 7.8 KM dengan estimasi pembiayaan berkisar Rp 7 Triliun. 


Proses penyusunan dan penyiapan persyaratan berjalan cukup panjang, Hingga tanggal 10 Oktober 2024 lalu, Pemerintah Kabupaten Bengkalis bersama Pemerintah Provinsi Riau diundang Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian guna membahas tindaklanjut dengan pembangunan jembatan ini. Dalam pembahasan tersebut memang akan ditargetkan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). 


"Pada pembahasan tersebut, kita terdapat kekurangan satu persyaratan untuk masuk ke tahapan Proyek Strategis Nasional (PSN). Saat ini sedang berjalan karena  masih terus berproses di Kementrian Menko IPK, "pungkas Ardiansyah mengakhiri.**

TerPopuler